SUHI ANGPANG NA OPAT, PARDOMUANSITANGGANG.COM – Dalam budaya Batak, "suhi angpang na opat" adalah konsep penting yang menggambarkan empat suku utama dalam masyarakat Batak, khususnya dalam sistem kekerabatan mereka. Empat suku ini adalah:
- Suku Marga (marga):
- Ini merujuk pada garis keturunan patrilineal atau marga seseorang. Setiap orang Batak biasanya memiliki marga yang menunjukkan asal usul keluarganya dan hubungan kekerabatan dalam komunitas.
- Suku Hula-hula (pihak keluarga ibu):
- Hula-hula adalah pihak keluarga ibu (keluarga istri). Dalam adat Batak, hula-hula memiliki posisi yang sangat dihormati dan berperan penting dalam berbagai upacara adat.
- Suku Boru (pihak keluarga dari perempuan yang menikah dengan anggota marga tersebut):
- Boru adalah perempuan yang menikah ke dalam suatu marga dan juga keluarga mereka. Mereka memainkan peran penting dalam upacara adat, khususnya dalam hal-hal yang berhubungan dengan keluarga besar.
- Suku Dongan Sabutuha (keluarga seketurunan):
- Dongan Sabutuha adalah orang-orang yang memiliki nenek moyang yang sama dalam satu marga. Mereka dianggap sebagai saudara kandung dalam satu garis keturunan.
BACA JUGA :
- Tata Cara Penulisan Silsilah Nenek Moyang yang Valid
- Memahami Bersama TAROMBO RAJA SITEMPANG ANAK NI RAJA NAI AMBATON
- Punguan adalah sebuah istilah dalam budaya Batak yang merujuk kepada
- Surat Raja Sitempang kepada Pengurus PPI
- PERAYAAN PESTA SYUKURAN POMPARAN RAJA NAIAMBATON
Konsep "suhi angpang na opat" mencerminkan pentingnya hubungan kekerabatan dan gotong royong dalam budaya Batak. Setiap anggota masyarakat diharapkan untuk memahami dan menghormati peran masing-masing dalam struktur sosial ini.