Deskripsi gambar pahlawan Cut Nyak Dien

deskripsi gambar

Indonesia mempunyai pahlawan perempuan yang berasal dari Aceh. Pahlawan itu bernama Cut Nyak Dien. Cut Nyak Dien adalah seorang tokoh perempuan hebat Indonesia yang tak kenal menyerah dalam berjuang melawan penjajah. Cut Nyak Dien lalu dijuluki sebagai “Ratu Aceh” karena tekadnya yang kuat dalam melawan kolonial Belanda di Aceh, Indonesia. Sepanjang masa hidupnya, Cut Nyak Dien terus melakukan pertempuran dan perlawanan dengan tujuan menggapai cita-cita bangsa, yaitu terbebas dari kekuasaan penjajah.Ia merupakan Pahlawan Nasional asal Aceh yang melakukan perlawanan heroik terhadap kolonialisme Belanda, bersama dengan rakyat Aceh lainnya.Dalam menghadapi gelombang penjajahan, kaum wanita Aceh, termasuk Cut Nyak Dien tampil ke depan untuk memberikan komando perang.Ia tangkas, gigih, dan tabah dalam mempertahankan tanah air bangsa, dan agama dari nafsu penjajahan Belanda.Cut Nyak Dien, ikut berperang langsung bersama para pejuang melawan penjajah. Meski seorang wanita, Cut Nyak Dien tidak gentar dan terus memimpin perlawan melawan Belanda.Cut Nyak Dien, merupakan sosok yang ditakuti oleh Belanda. Karena mampu mengobarkan semangat perlawanan rakyat Aceh.Dikarenakan sumber makanan yang tidak pasti karena benar-benar telah habis dan jumlah pasukan yang juga berkurang.Kondisi itu membuat pasukannya iba dan salah satu anak buahnya melaporkan lokasi markasnya kepada Belanda.

Dengan mudah Belanda menyerang markas Cut Nyak Dien di Beutong Le Sageu dan membuatnya terkejut. Mereka tetap berperang matia-matian, tapi berhasil digagalkan oleh pasukan Belanda. Cut Nyak Dien pun akhirya tertangkap. Sementara anak Cut Nyak Dien bernama Cut Gambang berhasil melarikan diri hutan.Setelah ditangkap Cut Nyak Dien kemudian dibawa ke Banda Aceh. Di Banda Aceh, Cut Nyak Dien sempat mendapatkan perawatan untuk penyakitnya. Setelah ditangkap dan mendapatkan perawatan, Cut Nyak Dien selanjutnya dibuang atau dipindahkan ke Sumedang, Jawa Barat.Pemindahan tersebut dilakukan karena Belanda merasa ketakutan dan khawatir. Karena kehadirannya akan menciptakan semangat perlawanan bagi rakyat Aceh. Apalagi masih banyak pejuang-pejuang Aceh yang belum tunduk dengan Belanda. Di Sumedang, ditahan bersama tahanan politik Aceh lain. Pada 6 November 1908, Cut Nyak Dien meninggal karena usianya yang sudah tua.Cut Nyak Dien dimakamkam di daerah pengasingan. Bahkan makam Cut Nyak Dien baru ditemukan pada 1959.Pada 2 Mei 1962, Presiden Sokarno melalui SK Presiden RI Nomor 106 Tahun 1964 diangkat menjadi pahlawan nasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *