Kemerdekaan yang harus dipertahankan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, Kemerdekaan dapat diartikan sebagai keadaan (hal) berdiri sendiri (bebas, lepas, tidak terjajah lagi, dan sebagainya); kebebasan. Merdeka berarti bebas.

Kemerdekaan merupakan impian setiap negara, apalagi untuk negara yang sudah lama dijajah, seperti Indonesia sebelum tanggal 17 Agustus 1945. Dan negara yang merdeka dapat diartikan sebagai negara yang berdaulat. Berdaulat artinya negara yang sudah merdeka tersebut dapat membuat undang-undang atau peraturan sendiri, dan menjalankan urusan dalam negeri sendiri tanpa campur tangan negara lain.

Ketika Indonesia mengumumkan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, maka seluruh masyarakat Indonesia sangat senang karena mereka berhasil mendapatkan kebebasan setelah sekian lama dijajah oleh negara lain. Dengan pengumuman Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada dunia maka Indonesia telah dinyatakan sebagai negara baru yang memiliki kedudukan yang sama dengan negara-negara lain yang sudah melakukan Proklamasi Kemerdekaan. Bagi negara yang belum merdeka maka pengumuman Proklamasi Kemerdekaan pada dunia adalah suatu impian yang sangat didamba-dambakan.

Banyak hal yang terjadi ketika akan mengumumkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, berikut sejarah singkatnya:

1. Pertemuan di Dalat

Pertemuan di Dalat dilakukan antara tiga tokoh nasional dan Jenderal Terauchi, ada beberapa hal yang disampaikan oleh Jenderal Terauchi. Salah satunya yaitu, bahwa Pemerintah Jepang akan memberikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia dan untuk melaksanakan kemerdekaan maka akan dibentuk Panitia Persatuan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Namun, pada pertemuan di Dalat itu sempat terjadi perbedaan pendapat antara tokoh golongan tua dan golongan muda.

2. Pertemuan Soekarno dan Mohammad Hatta dengan Jenderal Mayor Nishimura dan Laksamana Muda Maeda

Mayor Jenderal Otoshi Nishimura adalah Kepala Departemen Urusan Umum pemerintahan militer Jepang, di suatu saat dia menerima kedatangan dari rombongan Soekarno/Hatta.

Ketika menerima pertemuan dengan rombongan itu, Nishimura mengungkapkan bahwa sejak siang hari pada 16 Agustus 1945 telah menerima perintah dari Tokyo bahwa Jepang harus menjaga status quo sehingga tidak bisa memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.

Padahal saat bertemu Marsekal Terauchi di Dalat, ia sudah menjanjikan kemerdekaan untuk Indonesia sehingga Soekarno dan Hatta merasa kecewa. Pada akhirnya, Soekarno dan Hatta meminta kepada Nishimura untuk tidak menghalangi kerja PPKI.

Soekarno dan Hatta kemudian pergi ke rumah Laksamana Maeda dengan diiringi oleh Miyoshi untuk melakukan rapat persiapan teks Proklamasi. Penyusunan teks Proklamasi dilakukan oleh Soekarno. Mohammad Hatta, Achmad Soebardjo serta disaksikan oleh Sukarni, B.M. Diah Sudiro (Mbah), dan Sayuti Melik.

Setelah semua konsep telah disepakati, Sayuti Melik kemudian menyalin teks dan mengetik naskah di mesin ketik milik Mayor (Laut) Dr. Hermann Kandeler yang diambil dari kantor perwakilan AL Jerman.

Pada awalnya, pembacaan Proklamasi akan dilaksanakan di lapangan Ikada, tetapi karena alasan keamanan kemudian pelaksanaan pembacaan Proklamasi dipindahkan ke kediaman Presiden Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur, Nomor 56.

3. Peristiwa Rengasdengklok

Pada awalnya peristiwa pemboman kota Hirosima dan Nagasaki disembunyikan supaya tidak ada yang tahu, namun pada akhirnya peristiwa tersebut terdengar juga oleh para pemuda lewat siaran radio BBC di Bandung. Sehingga membuat mereka segera bergerak dan meminta Proklamasi Kemerdekaan Indonesia untuk segera dilaksanakan.

Para pemuda tersebut dipimpin oleh Chaerul Saleh untuk melakukan rapat dan rapat tersebut menghasilkan beberapa keputusan, yaitu kemerdekaan adalah hak rakyat Indonesia, Pemutusan hubungan dengan Jepang, dan Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta diharapkan untuk segera membacakan Proklamasi Kemerdekaan.

Kemudian para pemuda tersebut mengirim utusan yaitu Wikana dan Darwis, supaya segera bertemu dengan Insinyur Soekarno dan Mohammad Hatta untuk menyampaikan hasil rapat tersebut dan meminta Proklamasi Kemerdekaan segera dilaksanakan pada 16 Agustus 1945.

Gagasan para pemuda tersebut sempat ditolak oleh golongan tua dan terjadi perbedaan pendapat. Kemudian para pemuda tersebut membuat gagasan untuk mengamankan Soekarno dan Hatta dengan cara membawa Soekarno dan Hatta ke kota yang jauh. Sukarni dan Yusuf Kunto mendampingi Syudanco Singgih dalam menjalankan gagasan ini. Menurut Singgih, Rengasdengklok adalah tempat yang tepat dan aman untuk Soekarno dan Hatta.

Kemudian pada 16 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta dibawa ke Rengasdengklok. Saat di Rengasdengklok, para pemuda berusaha keras meyakinkan Soekarno dan Mohammad Hatta untuk segera melaksanakan Proklamasi Kemerdekaan. Awalnya, Soekarno dan Mohammad Hatta tidak ingin melakukan Proklamasi Kemerdekaan. Namun, setelah melakukan perundingan dengan kelompok pemuda dan Ahmad Subardjo. Akhirnya, Soekarno dan Mohammad Hatta akan memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jakarta.

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia akhirnya dilaksanakan pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 tahun Masehi, atau tanggal 17 Agustus 2605 menurut tahun Jepang, dibacakan oleh Soekarno dengan didampingi oleh Mohammad Hatta di sebuah rumah hibah dari Faradj Martak di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta Pusat. Istilah “Proklamasi” berasal dari bahasa Latin, yaitu proclamare yang memiliki arti berupa pengumuman atau pemberitahuan pada khalayak umum. Pengumuman yang dimaksud ialah pengumuman yang berkaitan dengan hal-hal ketatanegaraan. Sedangkan “Proklamasi Kemerdekaan” mempunyai arti, yaitu pengumuman kepada seluruh rakyat akan kemerdekaan negaranya. Pengumuman kemerdekaan tersebut bukan hanya ditujukan kepada rakyat yang merasakan kemerdekaan, tetapi juga ditujukan kepada rakyat yang ada di seluruh dunia dan kepada semua bangsa yang ada di dunia.

Lirik Lagu Batak Populer Lawas Terbaru

Ikuti Channel kami Parruderude

Cerita Rakyat MALIN KUNDANG ANAK DURHAKA

Sebelumnya kita sudah menulis tentang Standar Pelayanan di Lingkungan Sekolah

Mengapa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia penting? Karena:

  1. Proklamasi merupakan puncak perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaannya.
  2. Dengan proklamasi berarti bangsa Indonesia telah mendapat kebebasan untuk menentukan nasibnya sendiri sebagai bangsa yang berdaulat dan memiliki kedudukan yang sama dengan bangsa lain.
  3. Proklamasi juga merupakan jembatan emas untuk menuju masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.

Hari Kemerdekaan tidak akan pernah terlupakan dari pikiran rakyat Indonesia. Hingga saat ini, di setiap tahunnya pada tanggal 17 Agustus. Rakyat Indonesia selalu merayakan hari kemerdekaan atau HUT RI dengan upacara pengibaran bendera merah putih dan acara seru di lingkungan sekitar. Selain itu, acara HUT RI ini juga diperingati untuk mengingat kembali perjuangan pahlawan yang telah mempertaruhkan jiwa dan raganya untuk merebut kemerdekaan Indonesia. Perjuangan tersebut kini dilanjutkan oleh generasi muda untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan yang sudah diraih.

Berikut ini berapa cara untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia :

  1. Selalu siap untuk membela tanah air.
  2. Selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
  3. Menolak campur tangan atau intervensi asing.
  4. Melestarikan kebudayaan bangsa.
  5. Giat belajar supaya bisa ikut memajukan bangsa.

Kita juga dapat mengisi hari Kemerdekaan Indonesia dengan: Pengabdian ke masyarakat, mendukung perkembangan produk dalam negeri, mengenalkan budaya Indonesia kepada dunia, saling menghormati dan berbagi, membaca dan melek terhadap sejarah Indonesia, ikut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan HUT RI yang ada di lingkungan sekitar dan melakukan hal-hal positif lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *