Jenis-jenis Bilangan

1.) Bilangan Asli

Bilangan Asli
Bilangan asli adalah bilangan yang dimulai dari angka 1 sampai Seterusnya atau himpunan bilangan bulat positif yang tidak termasuk
Angka 0.

Bilangan asli dapat digolongkan menurut faktornya yaitu:
Bilangan genap
Bilangan ganjil
Bilangan Primer

Pengertian lain dari bilangan asli adalah dasar dan Jenis perhitungan yang dimulai dari angka 1.

Sejarah Bilangan Asli

Bilangan asli mempunya asal dari kata-kata yang digunakan untuk Menghitung benda-benda, dimulai dari bilangan Satu (1).

Para pandai matematika menggunakan ℕ untuk menulis seluruh Himpunan bilangan asli. Bilangan ini dapat dituturkan tidak terbatas.

Bilangan asli ini bisa dihitung dan umumnya digunakan untuk Penghitungan matematika maupun Perhitungan lainnya.

Himpunan bilangan asli tidak mengikut sertakan bilangan negatif atau nol (0) dalam himpunannya.

2.) Bilangan Nol

Bilangan nol adalah bilangan yang memiliki arti kosong atau tidak ada objek apapun.

Bilangan nol adalah bilangan yang istimewa. Setiap angka yang dikalikan nol akan menghasilkan nol.

Bilangan nol dilambangkan dengan angka 0.

Bilangan nol tidak hanya habis dibagi dua, bilangan nol juga habis dibagi oleh setiap pangkat dua (²). Oleh karena itu nol termasuk angka genap.

Sejarah Bilangan Nol

Bilangan nol pertama kali ditemukan oleh Al Khawarizmi atas peranannya dalam sistem komputasi dan sistem penempatan bilangan.

Penjelasan ini ada didalam buku Al-Khawarizmi, Al-Jabr, dan Al-Muqalabah dan ditemukan pada tahun 773 M.

Dalam buku tersebut dijelaskan, angka nol merupakan bagian dari angka Arab yang didasari oleh sistem bilangan di India.

3.) Bilangan Cacah

Bilangan cacah adalah gabungan bilangan nol dan bilangan asli. Sehingga bilangan cacah adalah bilangan bulat dari 0 ke bilangan bulat positif dari satu hingga tidak terhingga.

Bilangan cacah selalu tidak bertanda negatif. Bilangan cacah dikenali pada bilangan-bilangan yang membentuk himpunan.

Bilangan ini tertutup untuk penjumlahan dan perkalian.

Bilangan cacah dilambangkan dengan huruf 𝕎.

Sifat-sifat bilangan cacah yaitu, Sifat Komutatif, Sifat Asosiatif, dan Sifat Distributif.

Sejarah Bilangan Cacah

sekitar abad kedelapan seorang matematikawan muslim dari negeri persia yang bernama Al-Khawarizmi menyempurnakan sistem ini dengan memperkenalkan bilangan NOL , sehingga menjadi bilangan 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9 yang kemudian disebut sebagai BILANGAN CACAH.

4.) Bilangan Bulat

Bilangan bulat adalah bilangan yang dapat dituliskan tanpa komponen desimal atau pecahan.

Bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri atas bilangan bulat positif, bilangan nol, dan bilangan bulat negatif.

Posisi bilangan bulat positif adalah di sebelah kanan nol, sedangkan bilangan bulat negatif di bagian kiri nol.

Untuk menentukan bilangan bulat, kita bisa melihat garis bilangan bulat nya.

____________–_________
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5

Bilangan bulat disimbolkan dengan huruf ℤ.

Sejarah Bilangan Bulat

Tahun 1890, matematikawan Jepang bekerja pada bilangan itu dan meyebutkkan sebagai Bilangan Bulat (integers).

Dalam operasi bilangan bulat dibagi lagi berdasarkan sifat-sifanya, ada tiga sifat yaitu komutatif (pertukaran), asosiatif (pengelompokan), dan distributif (penyebaran).

5.) Bilangan Pecahan

Bilangan pecahan merupakan bentuk yang lain suatu bilangan pada ilmu matematika, dinyatakan menjadi a/b,a adalah pembilang, b adalah penyebut dengan a, b adalah bilangan bulat serta b ≠ 0.

Untuk pecahan, kebalikannya merupakan pecahan yang berbeda, yaitu dengan angka-angka yang “dibalik” (invers). Misalnya, kebalikan dari 3/4 adalah 4/3.

Angka berapa pun jika dikalikan dengan kebalikannya akan menghasilkan 1.

Pecahan biasa hanya terdiri dari dua komponen yaitu pembilang dan penyebut. Sedangkan pecahan campuran terdiri dari tiga komponen : pembilang, penyebut dan satu bilangan pengali.

Pecahan terbagi 4, yaitu:
1.) Pecahan Biasa
2.) Pecahan Campuran
3.) Desimal
4.) Persen

Sejarah Bilangan Pecahan

perkembangan bilangan pecahan tertua mungkin dimulai di Mesir Kuno. Pada peradaban Mesir Kuno, pecahan dilambangkan dengan pecahan satuan 1 𝑛 , n bilangan asli.

Penulisan pecahan menggunakan huruf hieroglif, dengan lingkaran di atas dan angka di bawahnya.

Sistem bilangan desimal adalah sistem standar yang melambangkan bilangan bulat dan bukan bilangan bulat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *