PENDIDIKAN ADALAH SENJATA PALING AMPUH UNTUK MENGUBAH DUNIA

PENDIDIKAN ADALAH SENJATA PALING AMPUH UNTUK MENGUBAH DUNIA, PARDOMUANSITANGGANG.COM – Suatu pagi yg cerah di taman akademi Lyceum, Aristoteles berkumpul dengan murid-muridnya di bawah naungan pohon zaitun. Mereka duduk melingkar di sekitar Aristoteles, yang tampak sedang merenung. Setelah beberapa saat, Aristoteles memandang mereka dengan mata yg penuh kebijaksanaan.

       Aristoteles:  “Anak-anakku, hari ini aku ingin berbicara tentang sesuatu yg sangat penting bagi kehidupan kita: tentang kekuatan pendidikan dan tanggung jawab yang menyertainya. Barang siapa yang dapat menggunakan pendidikan dengan bijak, akan memiliki kekuatan untuk mengubah dunia menjadi lebih baik.”

        Para murid mendengarkan dengan penuh perhatian, penasaran dengan apa yang akan dikatakan oleh guru mereka.

Seorang muridpun bertanya: ” apa maksudnya itu guru”?

       Aristoteles: “Pendidikan adalah alat yang sangat kuat. Ia adalah senjata yang paling ampuh yang bisa kita gunakan untuk membawa perubahan. Dengan pendidikan, kita mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang memungkinkan kita untuk menciptakan, berinovasi, dan memecahkan masalah yang dihadapi masyarakat kita.

“Pendidikan itu seperti benih yang ditanam di ladang subur. Ketika seseorang mendapatkan pendidikan, mereka seperti tanah yang diberi benih pengetahuan dan disiram dengan keterampilan. Dengan perawatan yang tepat, mereka dapat tumbuh menjadi pohon yang kuat dan bermanfaat, memberikan buah yang manis dan naungan bagi banyak orang.”

      Sang muridpun melanjutkan:  “Jadi, pendidikan membantu seseorang untuk memahami dunia dan membuatnya lebih baik?

      Aristoteles:  “Tepat sekali. Bayangkan seorang pandai besi yang terampil. Dengan palu dan alatnya, dia dapat membentuk logam menjadi alat yang berguna dan indah. Pendidikan adalah seperti palu dan alat itu—ia memberikan kita kemampuan untuk membentuk dunia sesuai dengan visi kita, untuk menciptakan, berinovasi, dan memperbaiki kehidupan kita dan orang lain.”

      Seorang murid perempuanpun bertanya:   “Tapi, Guru, bagaimana jika pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan disalahgunakan? Bagaimana jika seseorang menggunakan pengetahuannya untuk menghancurkan dunia daripada memperbaikinya?”

        Aristoteles tersenyum bijak dan mengambil sebuah pisau di sebelahnya.

       Aristoteles:    “Lihatlah pisau ini, anakku. Di tangan seorang koki, pisau ini dapat digunakan untuk memotong sayuran dan menyiapkan makanan lezat yang menghidupi keluarga. Namun, di tangan yang salah, pisau yang sama bisa menjadi alat yang berbahaya. Pengetahuan dan pendidikan adalah seperti pisau ini—netral pada dirinya sendiri, tetapi bagaimana kita menggunakannya yang menentukan dampaknya.”

        Murid itupun melanjutkan:  “Jadi, pengetahuan bisa berbahaya jika tidak digunakan dengan bijak?”

     Aristoteles:   “Benar. Itulah mengapa pendidikan harus selalu disertai dengan pemahaman tentang etika dan tanggung jawab. Kita harus mengajarkan tidak hanya keterampilan teknis, tetapi juga nilai-nilai moral dan etika yang membantu seseorang menggunakan pengetahuan mereka untuk kebaikan. Bayangkan seorang ahli bedah yang menggunakan pisau bedah untuk menyelamatkan nyawa. Tanpa pendidikan etika, pisau bedah itu bisa disalahgunakan.

     Murid lainpun menanyakan:  “Bagaimana kita bisa memastikan bahwa pengetahuan digunakan dengan benar, Guru?”

         Aristoteles:  “Kita tidak bisa sepenuhnya mengendalikan bagaimana orang lain menggunakan pengetahuan, tetapi kita bisa membimbing mereka melalui pendidikan yang holistik. Pendidikan harus mencakup pengajaran tentang tanggung jawab sosial dan etika. Pikirkan sebuah sungai besar yang mengalir melalui tanah subur. Jika diarahkan dengan benar, air sungai itu bisa mengairi ladang, memberi kehidupan bagi tanaman dan hewan. Namun, jika tidak diarahkan dengan benar, sungai itu bisa meluap dan menghancurkan desa-desa di sekitarnya. Pengetahuan adalah seperti air sungai itu—harus diarahkan dan digunakan dengan bijak.”

   Sang muridpun melanjutkan:   ” kami mengerti sekarang, Guru. Pendidikan adalah alat yang kuat, tetapi kita harus belajar menggunakannya dengan bijak dan bertanggung jawab.”

      Aristoteles:   ” Tepat. Ingatlah selalu bahwa dengan pengetahuan datang tanggung jawab besar. Jika kita semua mengingat ini, kita bisa memastikan bahwa pengetahuan digunakan untuk kebaikan dan tidak disalahgunakan untuk kehancuran.”

      Dengan semangat baru, merekapun kembali dgn membawa pemahaman yg baru dan bertekad untuk tidak hanya mengejar pengetahuan, tetapi juga mempelajari cara menggunakannya dengan bijak dan bertanggung jawab, untuk memastikan bahwa dunia menjadi tempat yang lebih baik bagi semua.

     Jadi Filosofi dari Cerita ini menekankan bahwa pendidikan adalah alat yang kuat untuk mengubah dunia, namun juga mengingatkan kita bahwa pengetahuan harus digunakan dengan bijaksana dan bertanggung jawab. Seperti contoh dari pisau dan sungai membantu menjelaskan bagaimana alat yang kuat bisa digunakan dengan cara yang sangat berbeda tergantung pada niat dan pengendalian penggunanya/kita.????

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *