Ayah
-kota /kabupaten:kabupaten kuantan singingi
-kehidupan di sana bagaimana:kehidupan di sana sudah mulai maju
-bangunan bersejarah / terkenal :tugu cerenti
-suku / bahasa :bahasa Melayu
-tempat tempat wisata:rumah adat koto
-sekolah terbaik:sman 1 cerenti
-budaya budaya:budaya melayu salah satu contoh nya upacara belian
-bentuk alam:datar
-kuliner:konji gisal
- tokoh terkenal:syech muhammad hadi
-sejarah nyata / legenda:asal usul lubuk jambi
-batas batas daerah:Utara – Kabupaten Kampar dan Kabupaten Pelalawan, Selatan – Provinsi Jambi, Barat – Provinsi Sumatera Barat, Timur – Kabupaten Indragiri Hulu.
-foto foto
-musik:mabuak cinto
Assalamu’alaikum dan selamat pagi/siang/sore saya A*** .saya ingin bercerita tentang asal orangtua saya yang kedua adalah ayah saya. ayah saya berasal dari kabupaten Kuantan Singingi. Kabupaten senggigi terletak di pekanbaru di pulau Sumatera.dari bandara Pekanbaru untuk ke cerenti memakan waktu sekitaran 8-10 jam.kehidupan di cerenti sudah mulai maju.
Bangunan yang terkenal di cerenti merupakan tugu cerenti. Di cerenti masyarakat sekitar menggunakan bahasa Melayu. Dan hampir semua masyarakat nya bersuku Melayu. Tempat tempat wisata di cerenti lumayan banyak. Contoh nya adalah rumah adat koto.rumah adat koto ada rumah adat yang berasal dari daerah itu sendiri
Sekolah terbaik di cerenti adalah sman 1 cerenti. Budaya budaya disana ada bahyak. Salah satunya adalah upacara belian. Upacara tradisional Belian adalah upacara yang dilaksanakan untuk keperluan pengobatan orang sakit dan tolak bala.bentuk alam nya adalah datar. Kuliner yang terkenal di cerenti adalah konji gisal atau konji korayak.
Tokoh terkenal adalah syech muhammad hadi. Sejarah legenda nya adalah asal usul lubuk jambi.
pada zaman dahulu kala hidup pemuda baik hati di suatu negeri di tepi Sungai Kuantan bernama Sawang.
Hanya saja, nasibnya tak begitu baik karena dia miskin. Sawang hanya tinggal berdua dengan ibunya yang sudah tua.
Pada suatu ketika Sawang jatuh cinta kepada puteri saudagar terkaya di kampungnya. Namun lamarannya ditolak karena dia miskin dan tak pantas bersanding dengan puteri saudagar kaya itu.
Sawang yang dirundung kesedihan pergi memancing ke sungai Kuantan untuk memancing di sebuah lubuk (bagian sungai yang lebih dalam dari bagian lain). Namun tak ada satupun ikan yang menyambar kailnya hari itu.Karena tak ada ikan yang menyambar kailnya Sawang berniat pulang saja. tapi kailnya tersangkut di dalam lubuk sungai. Sawang pun menyelam untuk melepaskan sangkutan kailnya.
Saat menyelam itulah, Sawang melihat ada gua di lubuk tersebut. Sawang masuk ke dalam gua tersebut, yang ternyata sangat panjang dan kering.
Karena penasaran, Sawang terus menelusuri gua tersebut. Apalagi, dalam gua tersebut banyak batu-batu besar yang aneh. Setelah berapa lama berjalan, Sawang akhirnya melihat ujung gua. Dia kemudian keluar, dan ternyata ujung gua tersebut berada di pinggir suatu negeri.
Orang-orang negeri tersebut keheranan melihat ada pemuda yang tiba-tiba muncul dari dalam tanah. Mereka kemudian membawa Sawang ke istana raja. Saat di istana, Sawang baru menyadari ternyata dia berada di negeri asing. Negeri tersebut bernama Jambi.
Raja Jambi yang merasa takjub dengan cerita Sawang kemudian memberikan gelar kebangsawanan kepadanya. Sawang juga diberikan keris sebagai tanda kebangsawannnya
Dengan bekal dari Raja Jambi, Sawang kembali masuk ke gua untuk kembali ke kampungnya. Ditengah perjalanan, dia tersandung sebuah batu. Setelah diamati, batu tersebut ternyata berbentuk bulat, sehingga cocok untuk dijadikan penggiling cabe. Sawang kemudian membawa batu tersebut sebagai oleh-oleh untuk ibunya.
Di kampungnya, ibu Sawang terus menangis di lubuk tempat Sawang mengail. Rupanya, ada orang kampung melihat Sawang terjun ke dalam lubuk, dan menganggap Sawang bunuh diri karena cintanya ditolak.Maka, terkejutlah ibu dan orang kampung saat Sawang tiba-tiba muncul dari dalam lubuk. Mereka keheranan karena Sawang sudah menyelam selama berhari-hari dan dianggap sudah mati.Sawang pun menceritakan pengalamannya sampai ke negeri Jambi, yang membuat semua orang takjub. Mereka semakin takjub saat Sawang memberikan oleh-oleh batu giling kepada ibunya. Batu tersebut ternyata bukan batu, melainkan emas.
Dengan emas dan gelar bangsawan dari Raja Jambi, Sawang segera menjadi orang kaya di kampungnya. Dia kemudian kembali melamar puteri saudagar kaya. Kali ini, saudagar kaya tersebut tak lagi mempunyai alasan untuk menolak.
Orang-orang kemudian memberikan mengubah nama daerah tersebut menjadi Lubuk Jambi
Baiklah sekian cerita saya tentang asal usul daerah ayah saya, Terima kasih sudah membaca