1. MONOKROM.
Lembaran foto hitam putih
Aku coba ingat lagi
Warna bajumu kala itu
Kali pertama di hidupku
Manusia lain memelukku
Lembaran foto hitam putih
Aku coba ingat lagi
Wangi rumah di sore itu
Kue coklat balon warna warni
Pesta hari ulang tahunku
Dimanapun kalian berada
Ku kirimkan terima kasih
Untuk warna dalam hidupku
Dan banyak kenangan indah
Kau melukis aku
Lembaran foto hitam putih
Kembali teringat malam
Ku hitung-hitung bintang
Saat mataku sulit tidur
Suaramu buat ku lelap
Dimanapun kalian berada
Ku kirimkan terima kasih
Untuk warna dalam hidupku
Dan banyak kenangan indah
Kau melukis aku
Kita tak pernah tahu
Berapa lama kita diberi waktu
Jika aku pergi lebih dulu
Jangan lupakan aku
Ini lagu untukmu
Ungkapan terima kasihku
Lambang monokrom hitam putih
Aku coba ingat warna demi warna di hidupku
Tak akan ku mengenal cinta
Bila bukan karna hati baikmu
2. ASMARALIBRASI.
Asmara telah terkalibrasi frekuensi yang sama
Saatnya ‘tuk mengikat janji merangkum indahnya
Laras rasa nihil ragu
Biar, biarlah merayu di ruang biru
Bias kita jadi taksu gairah kalbu mendayu
Sabda diramu
Jadikan hanya aku satu-satunya
Sang garwa pambage, sang pelipur lara
Nyanyikan ‘ku kidung setia
Jadikan hanya aku satu-satunya
Sang garwa pambage, sang pelipur lara
Nyanyikan ‘ku kidung setia
Kini saatnya merangkai binar asmara
Melebur ‘tuk satukan ego dalam indahnya
Berdansa dalam bahtera mahligai rasa
Merajut ketulusan jiwa
Mengabdi dalam indahnya kalbu
Mengukir ruang renjana selamanya
Jadikan hanya aku satu-satunya
Sang garwa pambage, sang pelipur lara
Nyanyikan ‘ku kidung setia
Jadikan hanya aku satu-satunya
Sang garwa pambage, sang pelipur lara
Nyanyikan ‘ku kidung setia
Berdansa dalam bahtera mahligai rasa
Merajut ketulusan jiwa
Mengabdi dalam indahnya kalbu
Mengukir ruang renjana selamanya
Jadikan hanya aku satu-satunya
Sang garwa pambage, sang pelipur lara
Nyanyikan ‘ku kidung setia
Jadikan hanya aku satu-satunya
Sang garwa pambage, sang pelipur lara
Nyanyikan ‘ku kidung setia
Asmara telah terkalibrasi
Asmara telah terkalibrasi
Dan jadikan ‘ku kidung setia
Asmara telah terkalibrasi
Asmara telah terkalibrasi
Dan jadikan ‘ku kidung setia
3. SEMPURNA
Kau begitu sempurna
Dimataku kau begitu indah
kau membuat diriku akan slalu memujimu
Disetiap langkahku
Kukan slalu memikirkan dirimu
Tak bisa kubayangkan hidupku tanpa cintamu
Janganlah kau tinggalkan diriku
Takkan mampu menghadapi semua
Hanya bersamamu ku akan bisa
Kau adalah darahku
Kau adalah jantungku
Kau adalah hidupku
Lengkapi diriku
Oh sayangku, kau begitu
Sempurna
Sempurna
Kau genggam tanganku
Saat diriku lemah dan terjatuh
Kau bisikkan kata dan hapus semua sesalku
Janganlah kau tinggalkan diriku
Takkan mampu menghadapi semua
Hanya bersamamu ku akan bisa
Kau adalah darahku
Kau adalah jantungku
Kau adalah hidupku
Lengkapi diriku
Oh sayangku, kau begitu
Sempurna
Sempurna
4. TAK INGIN USAI
Berdiri ku memutar waktu
Teringat kamu yang dulu
Ada disampingku setiap hari
Jadi sandaran ternyaman
Saat ku lemah saat ku lelah
Tersadar kutinggal sendiri
Merenungi semua yang tak mungkin
Bisa kuputarkan kembali seperti dulu
Kubahagia tapi semuanya hilang, tanpa sebab
Kau hentikan semuanya
Terluka dan menangis tapi kuterima
Semua keputusan yang telah kau buat
Satu yang harus kau tahu
Ku menanti kau ‘tuk kembali
Jujur ku tak ingin engkau pergi
Tinggalkan semua usai disini
Tak tertahan air mata ini
Mengingat semua yang t’lah terjadi
Kutahu kau pun sama s’perti aku
Tak ingin cinta usai disini
Tapi mungkin inilah jalannya
Harus berpisah hoo oo oo oo
Terluka dan menangis tapi kuterima
Semua keputusan yang telah kau buat
Satu yang harus kau tahu
Ku menanti kau ‘tuk kembali
Hooooo uooooo huuoooo
(Jujur ku tak ingin engkau pergi
Tinggalkan semua usai disini)
Tinggalkan semua usai disini
(Tak tertahan air mata ini
Mengingat semua yang t’lah terjadi)
Ku tahu kaupun sama sperti aku
Tak ingin cinta usai disini
Tapi mungkin inilah jalannya
Harus berpisah
Berharap suatu saat nanti
Kau dan aku ‘kan bertemu lagi
S’perti yang kau ucapkan
Sebelum kau tinggalkan aku
5. TAK INGIN USAI
Berdiri ku memutar waktu
Teringat kamu yang dulu
Ada disampingku setiap hari
Jadi sandaran ternyaman
Saat ku lemah saat ku lelah
Tersadar kutinggal sendiri
Merenungi semua yang tak mungkin
Bisa kuputarkan kembali seperti dulu
Kubahagia tapi semuanya hilang, tanpa sebab
Kau hentikan semuanya
Terluka dan menangis tapi kuterima
Semua keputusan yang telah kau buat
Satu yang harus kau tahu
Ku menanti kau ‘tuk kembali
Jujur ku tak ingin engkau pergi
Tinggalkan semua usai disini
Tak tertahan air mata ini
Mengingat semua yang t’lah terjadi
Kutahu kau pun sama s’perti aku
Tak ingin cinta usai disini
Tapi mungkin inilah jalannya
Harus berpisah hoo oo oo oo
Terluka dan menangis tapi kuterima
Semua keputusan yang telah kau buat
Satu yang harus kau tahu
Ku menanti kau ‘tuk kembali
Hooooo uooooo huuoooo
(Jujur ku tak ingin engkau pergi
Tinggalkan semua usai disini)
Tinggalkan semua usai disini
(Tak tertahan air mata ini
Mengingat semua yang t’lah terjadi)
Ku tahu kaupun sama sperti aku
Tak ingin cinta usai disini
Tapi mungkin inilah jalannya
Harus berpisah
Berharap suatu saat nanti
Kau dan aku ‘kan bertemu lagi
S’perti yang kau ucapkan
Sebelum kau tinggalkan aku
6. SANG DEWI
Walaupun jiwaku pernah terluka
Hingga nyaris bunuh diri
Wanita mana yang sanggup hidup sendiri
Di dunia ini
Walaupun t’lah kututup mata hati
Begitupun telingaku
Namun bila di kala cinta memanggilmu
Dengarlah ini
Walaupun dirimu tak bersayap
‘Ku akan percaya
Kau mampu terbang bawa diriku
Tanpa takut dan ragu
Walaupun mulutku pernah bersumpah
Tak sudi lagi jatuh cinta
Wanita seperti diriku pun ternyata
Mudah menyerah
Walaupun kau bukan titisan dewa
‘Ku takkan kecewa
Karena kau jadikan ‘ku sang dewi
Dalam taman surgawi
Oh-oh-oh, oh, oh, oh, oh
Dalam taman surgawi
Dalam taman surgawi
Oh-oh-oh-oh-oh
Walaupun dirimu tak bersayap
‘Ku akan percaya
Kau mampu terbang bawa diriku
Tanpa takut dan ragu
Walaupun kau bukan titisan dewa
‘Ku takkan kecewa
Karena kau jadikanku sang dewi
Dalam taman surgawi
Ooh
7. BERTAUT
Bun, hidup berjalan seperti bajingan
Seperti landak yang tak punya teman
Ia menggonggong bak suara hujan
Dan kau pangeranku, mengambil peran
Bun, kalau saat hancur ku disayang
Apalagi saat ku jadi juara
Saat tak tahu arah kau di sana
Menjadi gagah saat ku tak bisa
Sedikit ku jelaskan tentang ku dan kamu
Agar seisi dunia tau
Keras kepala ku sama denganmu
Cara ku marah cara ku tersenyum
Seperti detak jantung yang bertaut
Nyawaku nyala karna denganmu
Aku masih ada sampai disini
Melihatmu kuat setengah mati
Seperti detak jantung yang bertaut
Nyawaku nyala karna denganmu
Bun aku masih tak mengerti banyak hal
Semua nya berenang di kepala
Dan kau dan semua yang kau tau tentangnya
Menjadi jawab saat ku bertanya
Sedikit ku jelaskan tentang ku dan kamu
Agar seisi dunia tau
Keras kepala ku sama denganmu
Cara ku marah cara ku tersenyum
Seperti detak jantung yang bertaut
Nyawaku nyala karna denganmu
Aku masih ada sampai disini
Melihatmu kuat setengah mati
Seperti detak jantung yang bertaut
Nyawaku nyala karna denganmu
Semoga lama hidupmu disini
Melihatku berjuang sampai akhir
Seperti detak jantung yang bertaut
Nyawaku nyala karna denganmu
8. RUNTUH
Ku terbangun lagi
Diantara sepi hanya pikiran yang ramai
Mengutuki diri
Tak bisa kembali tuk mengubah alur kisah
Ketika mereka meminta tawa
Ternyata rela tak semudah kata
Tak perlu khawatir ku hanya terluka
Terbiasa tuk pura pura tertawa
Namun bolehkah skali saja ku menangis
Sebelum kembali membohongi diri
Ketika kau lelah
Berhentilah dulu, beri ruang, beri waktu
Mereka bilang syukurilah saja
Padahal rela tak semudah kata
Tak perlu khawatir ku hanya terluka
Terbiasa tuk pura pura tertawa
Namun bolehkah skali saja ku menangis
Sebelum kembali membohongi diri
Ha ha ha aaa
Ha ha ha aaa
Ha ha ha aaaa
Kita hanyalah manusia yang terluka
Terbiasa tuk pura pura tertawa
Namun bolehkah skali saja ku menangis
Ku tak ingin lagi membohongi diri
Ku ingin belajar menerima diri
9. SEWINDU
dalam menggelar konser “Tur dan Festival Sewindu Tulus”.
Baca Juga : Lirik Lagu Minefields – Faouzia & John Legend
Berikut liriknya:
Sudah sewindu ku di dekatmu
Ada di setiap pagi, di sepanjang harimu
Tak mungkin bila engkau tak tahu
Bila ku menyimpan rasa yang kupendam sejak lama
Setiap pagi kumenunggu di depan pintu
Siapkan senyum terbaikku agar cerah harimu
Cukup bagiku melihatmu tersenyum manis
Di setiap pagimu, siangmu, malammu
Sesaat dia datang pesona bagai pangeran
Dan beri kau harapan bualan cinta di masa depan
Dan kau lupakan aku semua usahaku
Semua pagi kita, semua malam kita
Oh tak akan lagi kumenunggumu di depan pintu
Dan tak ada lagi tutur manis kumerayumu
Setiap pagi kumenunggu di depan pintu
Siapkan senyum terbaikku agar cerah harimu
Cukup bagiku melihatmu tersenyum manis
Di setiap pagimu, siangmu, malammu
Sesaat dia datang pesona bagai pangeran
Dan beri kau harapan bualan cinta di masa depan
Dan kau lupakan aku semua usahaku
Semua pagi kita, semua malam kita
Oh tak akan lagi kumenunggumu di depan pintu
Dan tak ada lagi tutur manis kumerayumu
Oh tak akan lagi kumenunggumu di depan pintu
Dan tak ada lagi tutur manis kumerayumu
Jujur memang sakit di hati
Bila kini nyatanya kau memilih dia
Takkan lagi kusebodoh ini
Larut di dalam angan-angan tanpa tujuan
Oh tak akan lagi kumenunggumu di depan pintu
Dan tak ada lagi tutur manis kumerayumu
Oh tak akan lagi kumenunggumu di depan pintu
Dan tak ada lagi tutur manis kumerayumu
10. HAL
sungguh tak terasa
sudah tujuh tahun
rotasi waktu hidupku
binar mata yang membiru
hari-hari yang lesu
aku menunggu kamu
selalu aku lihat belakang punggungmu di saat kau lihat belakang
punggung pria lain, menunggu kau menoleh dan berlari ke arahku
dan memelukku seerat-eratnya
sudah aku coba untuk menghapusmu
naifku hanya jelaka
dirindu pada siapa ku masih merasakannya
kamu masih penyebabnya
[2x]
selalu aku lihat belakang punggungmu di saat kau lihat belakang
punggung pria lain, menunggu kau menoleh dan berlari ke arahku
dan memelukku seerat-eratnya
mencoba berdamai dengan diriku tapi kau selalu tahu itu
bagaimana mungkin, ketika kau masih jadi satu-satunya alasanku
menunggu di lini waktuku
sungguh tak terasa
sudah tujuh tahun
habiskan masa mudaku
hanya untuk membuatmu terkesan kepadaku
begitu bodohnya aku